ASAL MUASAL DUSUN SUMBER DESA KEPUHTELUK KECAMATAN TAMBAK KABUPATEN GRESIK

 


Dusun  yang memiliki sekitar 126 kepala keluarga ini terletak di daerah pegunungan dan dihuni oleh sekitar 350 jiwa. Penduduknya mayoritas berprofesi sebagai petani dan merawat hewan ternak berupa sapi. Jadi, tidak heran jika ke sawah dan ke hutan merupakan aktifitas mereka sehari-hari. Dusun sumber yang terletak di Desa Kepuhteluk ternyata mempunyai cerita yang tidak kalah menarik dengan daerah lain khususnya di Pulau Bawean.

Diceritakan pada zaman dahulu, ada seorang tokoh yang sangat sakti mandraguna namanya adalah Pak Toa Barumbung (sebutan warga Dusun Sumber). Dulunya dia adalah seorang pangeran yang berasal dari kerajaan yang terletak di Pulau Sulawesi. Namun karena adanya perang saudara memperebutkan kekuasaan, Pangeran Barumbung sebagai pewaris tahta tunggal dari kerajaan tersebut diburu oleh pasukan pemberontak untuk dibunuh.

Pangeran Barumbung melarikan diri hingga sampailah ke daerah pesisir pantai. Dalam kondisi terdesak, dengan kesaktiannya Pangeran Barumbung mengambil sebuah seludang kelapa (Bhs. Bawean Karocokna Nyeor) dan merubahnya menjadi sebuah perahu kecil dan menaikinya untuk melarikan diri.

Singkat cerita, konon katanya perahu tersebut terdampar di Pulau Bawean di daerah pesisir pantai yang saat ini bernama Desa Kepuhteluk. Sesampainya di daratan, Pangeran Barumbung naik ke sebuah bukit yang ternyata disana keadannya sangat kering dan tandus sehingga tidak satupun penduduk yang mau tinggal di daerah tersebut.

Namun dengan izin Tuhan, lagi-lagi Pangeran Barumbung menunjukkan kesaktiannya. Dia menghentakkan kaki ke tanah sebanyak tiga kali, dan sebuah keajaibanpun terjadi. Tiba-tiba muncul beberapa sumber mata air (Bahasa Bawean Bungaran ) di beberapa titik. Orang-orang yang menyaksikan kejadian aneh tersebut, dengan perasaan gembira dan takjub berteriak “Sombher” (Sumber). Akhirnya orang-orang menamai daerah tersebut dengan sebuatan Sumber karena memiliki banyak sumber mata air. Satu persatu akhirnya orang berdatangan ke daerah sumber ini karena sudah subur dan tidak tandus lagi.

Pak Toa Barumbung hidup tenang dan damai sehingga tidak ingin kembali lagi ke kerajaan yang dulu ditinggalkannya. Beliau tinggal di area persawahan di sebelah utara Dusun Sumber hingga ajal menjemputnya. Sebagai bentuk penghormatan dari masyarakat, tempat tersebut sampai sekarang disebut dengan Sawah Barumbung.

 Penulis: Himawan Prasetyo


Posting Komentar untuk "ASAL MUASAL DUSUN SUMBER DESA KEPUHTELUK KECAMATAN TAMBAK KABUPATEN GRESIK"