Pengaruh Rebusan Daun Alpukat (Persea Americana Mill) Terhadap Kematian Larva Nyamuk Culex sp.






PENDAHULUAN
Penyakit Filariasis menginfeksi lebih dari 1,3 miliar penduduk di 72 negara. Tersebar di berbagai wilayah yaitu 65% di Asia Tenggara, 30% di Afrika dan 5% di daerah tropis lain (WHO, 2009). Indonesia tergolong daerah rawan kasus Filariasis. Jumlah kasus klinis Filariasis di Indonesia berdasarkan data kumulatif sampai tahun 2013 ditemukan sejumlah 12.714 kasus. Jumlah kasus Filariasis mengalami peningkatan sejak tahun 2012, yaitu 11.902 kasus (Kemenkes RI, 2014).

Akibat yang ditimbulkan dengan adanya penyakit filariasis dapat menimbulkan kecacatan seumur hidup dan rasa tidak nyaman bagi penderita dan keluarganya bila telah menimbulkan pembekakan pada tangan, kaki, payudara, dan skrotum. Serta stigma sosial berupa pengucilan, kegiatan sosial terganggu dan penderita   tidak dapat bekerja secara optimal bahkan hidupnya tergantung kepada orang lain sehingga menjadi beban keluarga, masyarakat dan negara (Kemenkes RI, 2010).
Salah satu upaya memutus mata rantai penyebaran nyamuk Culex sp. adalah dengan cara pengendalian vektor dengan menggunakan larvasida. Dimana saat ini telah banyak larvasida yang digunakan oleh masyarakat, tetapi larvasida tersebut membawa dampak negative pada lingkungan karena mengandung senyawa-senyawa kimia yang berbahaya, baik terhadap manusia maupun lingkungan. Maka dari itu perlu pengembangan larvasida baru yang tidak berbahaya dan ramah lingkungan, melalui penggunaan larvasida hayati. Bahan dasarnya berasal dari tumbuhan. Larvasida dari tanaman lebih selektif dan aman, karena mudah terdegradasi di alam (Lestari,dkk, 2014).
Salah satu tumbuhan yang dapat di manfaatkan sebagai larvasida hayati yakni daun alpukat (Persea Americana Mill). Daun alpukat termasuk dalam family Lauraceae. Penelitian sebelumnya membuktikan bahwa daun alpukat mengandung berbagai metabolit sekunder antara lain flavonoid, tanin, kuinon,saponin, alkaloid, fenol, steroid dan terpenoid (surya, 2013; Arukwe,dkk 2012). Tumbuhan daun alpukat merupakan salah satu tumbuhan berkhasiat obat, yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat. Dalam daun alpukat (Persea Americana Mill) mengandung beberapa senyawa aktif sebagai larvasida, yaitu alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, fenol, steroid dan terpenoid. Kandungan metabolit sekunder seperti alkaloid, saponin, dan flavonoid yang ada didalam daun alpukat (Persea Americana Mill) mempengaruhi system syaraf dan system pernafasan pada larva sehingga menyebabkan kematian. Sedangkan tanin dapat menurunkan itensitas makan yang berakibat system pencernaan terganggu (Cania,dkk 2013). Dan berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut terhadap daun alpukat dengan cara merebus daun alpukat (Persea Americana Mill) sebagai insektida alami. Dilihat dari isi kandungan yang ada pada daun alpukat serta melihat perkembangan daun alpukat yang banyak tumbuh di Indonesia sehingga mudah di dapat. Maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian
Jenis Penelitian yang dilakukan adalah bersifat eksperimental
Populasi Penelitian
Populasi dari penelitian ini diambil dari biakan larva nyamuk Culex sp.yang telah dibeli dari Dinas kesehatan Surabaya
Sampel
Sampel yang diperiksa adalah larva nyamuk Culex sp. Setiap perlakuan ada beberapa sampel dan jumlah sampel di peroleh dari rumus sebagai berikut:
( n-1) ( r-1)  15
( n-1) (11- 1)  15
     10n – 10  15
            10n  15  15+ 10
            10n  25
            n25 / 10 = 2,5 ¬ 3(Siregar, 2011)
Keterangan :       
n :banyaknya pengulangan dari setiap perlakuan
r :jumlah dari setiap perlakuan
jadi sampel penelitian ini dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan untuk setiap perlakuan sehingga seluruh unit percobaan sebanyak 33 kali percobaan.

TEKNIK PENGAMBILAN DATA
            Untuk dapat mengetahui adakah pengaruh rebusan daun alpukat (Persea Americana Mill) terhadap kematian larva nyamuk Culex sp. digunakan analisa varian (ANOVA) dengan taraf signifikan 0.05. dalam penelitian ini membandingkan kematian larva dengan berbagai konsentrasi rebusan daun alpukat (persea Americana mill) yang berbeda




HASIL PENELITIAN
Data Hasil Pengamatan Jumlah Larva Culex sp. Yang Mengalami Kematian Dari Berbagai Perlakuan Rebusan Daun Alpukat (Persea Americana Mill)

No

Sampel
Hasil Pengamatan Kematian Larva Culex sp. Terhadap Rebusan Daun Alpukat (Persea Americana Mill)
0%
10%
20%
30%
40
%
50
%
60
%
70%
80
%
90
%
100%
1
I
0
5
6
8
10
13
15
17
17
20
23
2
II
0
4
3
7
11
10
12
15
19
21
23
3
III
0
3
4
6
9
11
13
16
18
20
22
Jumlah
0
12
13
21
30
34
40
48
54
61
68
Rata-rata
0
4
4,3
7
10
11,3
13,3
16
18
20,3
22,6
SD
0
1
1,5

1
1
1,5
1,5
1
1
0,5
0,5



Dari tabel diatas didapatkan hasil pada konsentrasi 0% rata-rata kematian larva Culex sp. Sebesar 0 ekor, pada konsentrasi 10% rata-rata kematian larva sebesar 4 ekor, pada konsentrasi 20% rata-rata kematian larva sebesar 4,3 ekor, pada konsentrasi 30% rata-rata kematian larva sebesar 7 ekor, pada konsentrasi 40% rata-rata kematian larva sebesar 10 ekor, pada konsentrasi 50% rata-rata kematian larva sebesar 11,3 ekor, pada konsentrasi 60% rata-rata kematian larva sebesar 13,3 ekor, pada konsentrasi 70% rata-rata kematian larva sebesar 16 ekor, pada konsentrasi 80% rata-rata kematian larva sebesar 18 ekor, pada konsentrasi 90% rata-rata kematian larva sebesar 20,3 ekor, pada konsentrasi 100% rata-rata kematian larva sebesar 22,6 ekor.




Berdasarkan Diagram diatas didapatkan pada konsentrasi 0% rata-rata persentase kematian larva sebesar 0%, pada konsentrasi 10% rata-rata kematian larva sebesar 16%, pada konsentrasi 20% rata-rata kematian larva sebesar 17%, pada konsentrasi 30% rata-rata kematian larva sebesar 28%, pada konsentrasi 40% rata-rata kematian larva sebesar 40% , pada konsentrasi 50% rata-rata
kematian larva sebesar 45%, pada konsentrasi 60% rata-rata kematian larva sebesar 53%, pada konsentrasi 70% rata-rata kematian larva sebesar 64%, pada konsentrasi 80% rata-rata kematian larva sebesar 72%, pada konsentrasi 90% rata-rata kematian larva sebesar 81%, pada konsentrasi 100% rata-rata kematian larva sebesar 90%.





HASIL ANALISA DATA


Data yang didapat dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada tabel 4.1 Selanjutnya diuji dengan menggunakan program SPSS (Statistical Program Social Saince) 16.0 dan dari uji normalitasnya adalah sebagai berikut :



 Hasil Uji Normalitas


Berdasarkan hasil dari uji normalitas data ( Uji kolmogrof – Smirrnov ) di atas menunjukkan bahwa nilai signifikan 0,879 dengan demikian p> 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal. Kemudian data tersebut dilanjutkan dengan Uji ANOVA dengan menggunakan SPSS  (Statistical Program Social Saince) 16.0 untuk mengetahui pengaruh rebusan daun alpukat (Persea Americana Mill).:





Hasil Uji  ANOVA    


Berdasarkan tabel Uji ANOVA diatas diperoleh nilai signifikasi (P)= 0,000 dimana lebih kecil dari α= 0,05 sehingga Ho di tolak dan Ha diterima, berarti ada pengaruh pemberian rebusan daun alpukat (Persea Americana Mill) terhadap kematian larva Culex sp.
            Untuk mengetahui perbedaan pengaruh konsentrasi rebusan daun alpukat terhadap kematian larva nyamuk Culex sp. selanjutnya di uji dengan uji Tukey Honestly significant Different (HSD) dengan menggunakan program SPSS (Statistical Program Social Saince) sebagai uji lanjutan. Dari hasil uji Tukey Honestly significant Different (HSD) yang terdapat pada lampiran didapatkan bahwa konsentrasi efektif adalah konsentrasi 100% dengan rata-rata persentase kematian larva nyamuk Culex sp. sebesar 90 %.
PEMBAHASAN
Berdasarkan Hasil Penelitian pengaruh rebusan daun alpukat (Persea Americana Mill) terhadap kematian larva nyamuk Culex sp. Konsentrasi rebusan daun alpukat (Persea Americana Mill) pada konsentrasi 10% sampai 100% setelah pemberian rebusan daun alpukat (Persea Americana Mill), terdapat perbedaan hasil rata-rata kematian larva nyamuk Culex sp. yaitusemakintinggi konsentrasi rebusan daun alpukat (Persea Americana Mill), maka larva yang mati semakin banyak. Konsentrasi rebusan daun alpukat (Persea Americana Mill) yang berpengaruh terhadap kematian larva nyamuk Culex sp, dimulai dari konsentrasi 80% - 100% dengan rata-rata kematian 72 % - 90 % menurut WHO (2012), syarat atau ketentuan insektisida dikatakan efektif apabila dapat mematikan dengan rata-rata kematian sebesar 70%. Dan konsentrasi yang efektif terdapat pada konsentrasi 100%  karena pada konsentrasi tersebut jumlah rata-rata larva yang mati 90% menurut ketentuan komisi   peptisida (1995), penggunaan larvasida dikatakan efektif apabila dapat mematikan 90-100% larva uji. Dan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rebusan daun alpukat memiliki daya bunuh terhadap larva nyamuk Culex sp.
            Daun alpukat (Persea Americana Mill) mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi kematian larva Culexsp. kemampuan tersebut disebabkan oleh adanya kandungan zat flavonoid, alkaloid, saponin, terpenoid dan tanin dalam daun alpukat. Senyawa-senyawa ini merupakan senyawa yang dapat membunuh larva Culex sp. Hal ini sesuai dengan pendapat (Surya, 2013) bahwa daun alpukat ini mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, saponin, terpenoid dan tanin.
Kandungan flavonoid merupakan senyawa yang dapat bersifat menghambat makan serangga. Flavonoid berfungsi sebagai inhibitor pernafasan sehingga mengambat sistem pernafasan nyamuk yang dapatmengakibatkan nyamuk mati (Fathonah, 2013). Sedangkan kandungan Alkaloid bekerja dengan cara menghambat kerja enzim kolinesterase sehingga menyebabkan sistem pernafasan serta mempengaruhi sistem syaraf larva. Akibat terjadi gangguan koordinasi otot serta menyebabkan kematian (Adyani dan sudarmaja, 2016). Sedangkan Kandungan Saponin mengandung hormone steroid yang berpengaruh terhadap kematian larva nyamuk. Kematian larva disebabkan adanya kerusakan traktus digestivus, dimana saponin dapat menurunkan tegangan permukaan kraktus digestivus larva sehingga dinding traktus digestivus menjadi korosif (Muyani, 2013). Dan Kandungan Terpenoid merupakan senyawa yang diduga bersifat sebagai penolak nyamuk. Menurut (Djatmikodkk, 2011 dalam Oktiansyah dkk, 2016) bahwa terpenoid merupakan komponen tumbuhan yang mempuyai bau karena mudah menguap. Molekul bau yang dikeluarkan oleh senyawa golongan terpenoid diduga bersifat penolak nyamuk. Adapun Kandungan Tanin juga memiliki aksi sebagai insektisida dan larvasida dengan kandungannya yang mampu menghambat cara kerja enzim yang berakibat penurunan kerja dalam pencernaan dan penggunaan protein bagi serangga terganggu. Dan juga pada senyawa aktif yang terkandung pada tanin memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan larva (Dinata, 2008).
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian pengaruh konsentrasi rebusan daun alpukat (Persea Americana Mill) terhadap larva Culex sp dapat diambil kesimpulan bahwa ada pengaruh rebusan daun alpukat (Persea Americana Mill) terhadap kematian larva Culex sp. yang berpengaruh terhadap kematian larva nyamuk Culex sp, dimulai dari konsentrasi 80% - 100% dengan rata-rata kematian 72 % - 90 % menurut WHO (2012), syarat atau ketentuan insektisida dikatakan efektif apabila dapat mematikan dengan rata-rata kematian sebesar 70%.





Posting Komentar untuk "Pengaruh Rebusan Daun Alpukat (Persea Americana Mill) Terhadap Kematian Larva Nyamuk Culex sp."