A.
Metode Dalam
menggambarkan hubungan ekonomi
Hubungan antara konsep dan ukuran total,rata-rata dan marginal penting didalam analisis optimisasi.hubungan ketiganya pada dasarnya sama.Hal ini menunjukan bagaimana perusahaan memaksimumkan keuntungan. Serta kita tunjukan bagaimana kurva Biaya rata-rata dan biaya marginal diturunkan secara geometris dari kurva biaya total.
Apabila produksi jangka pendek menghasilkan output sebesar Q unit, maka dapatdihitung biaya rata-rata (Average Fix Cost) dan biaya variabel rata-rata (AverageVariable Cost). Sama halnya dengan Biaya total, Konsep mengenai biaya rata-rata juga dibedakan menjadi 3 yakni:
a. Biaya Tetap Rata-rata (AFC) = TFC/Q
b. Biaya Berubah Rata-rata (AVC) = TVC/Q
c. Biaya Total Rata-rata (AC) = TC/Q
· Biaya Marginal (Marginal Cost) yaitu Kenaikan biaya produksi yangdikeluarkan untuk menambah produksi sebanyak satu unit.
MC = ΔTC /ΔQ
· Turunan Geometri dari Kurva Biaya Rata – rata dan Marginal
Kurva biaya AC dan MC dapat diturnkan (diderivasi) secara geometris dari kurvaTC. Kurva AC yang berhubungan dengan setiap titik pada kurva TC ditunjukanoleh kemiringan garis titik awal ke titik di kurva TC. Dari kurva TC kita jugadapat menurunkan secara geometris kurva MC. Kurva MC berhubungan dengansetiap titik pada kurva TC ditunjukan oleh kemiringan garis singgung HNnke kurva TC pada titik tersebut.
C. Analisis Optimisasi
Analisis optimisasi dapat lebih mudah dijelaskan dengan mempelajari proses perusahaan dalam menentukan tingkat output yang memaksimumkan laba total.
a. Maksimisasi Laba dengan Pendekatan penerimaan total dan biaya total
D. KALKULUS DIFERENSIAL: TURUNAN DAN ATURAN DIFERENSIASI
Analisis optimasi dapat dilakukan lebih efisien dan tepat dengan kalkulus diferensial, yang didasarkan pada konsep turunan.
1. Konsep Turunan
Konsep turunan sangat berhubungan erat dengan konsep margin. Sebagai contoh, bila keluaran naik dari 2 menjadi 3 unit, penerimaan total meningkat dari $ 160 menjadi $ 210.
Rumus: MR = ΔTR/ΔQ = $210-$160/3-2 = $50/1 = $50
Nilai ini merupakan kemiringan dari busur BC pada kurva penerimaan total. Namun demikian, bila jumlahnyasangat kecil (bila ΔQ diasumsikan memiliki nilai yang lebih kecil dan bahkan mendekati nol)
2. Aturan aturan Diferensial
Diferensiasi adalah proses menentukan turunan suatu fungsi, yang menentukan perubahan y untuk perubahan X, pada saat perubahan X mendekati nol.
Aturan untuk fungsi konstan. Turunan dari fungsi konstan Y = F(X) = a, adalah nol untuk semua nilai a (konstan). Fungsinya adalah sebagai berikut:
Y = F(X) = a
dY/dX = 0
Aturan untuk fungsi pangkat. Turunan dari fungsi pangkat, Y = aX, dimana a dan b konstan, sama dengan eksponen b dikali dengan koefisien a dikali variabel X pangkat b-1.
Aturan untuk pembagian. Turunan dari pembagian dua fungsi adalah sama dengan penyebut dikali dengan turunan dari pembilang, dikurangi pembilang dikali dengan turunan penyebut, semua kemudian dibagi dengan penyebut kuadrat. Jadi Y = U/V dimana U = g(X) dan V = h(X).
Aturan untuk fungsi dari fungsi (rantai) jika Y = f(U) dan U = g(X), maka turunan dari Y terhadap X adalah sama dengan turunan dari Y terhadap U dikali dengan trunan U terhadap X. jadi bila Y = f(U) dan U = g(X) maka dY/dX = dY/dU*dU/dX
E. Optimisasi Dengan Kalkukulasi
Teknik optimasi ini digunakan untuk:
a) Menentukan nilai maksimum atau minimum output produksi yang dapat menciptakan laba maksimal. Caranya adalah menggunakan turunan atau derivasi tingkat satu dari suatu fungsi,
Optimasasi sering kali diperlukan untuk menemukan nilai maksimum atau minimum suatu fungsi, misalnya suatu perusahaan memaksimumkan penerimaan tetapi miminimumkan biaya produksi. Untuk suatu fungsi agar mencapai maksimum atau minimum, turunan dari fungsi tersebut harus nol. Secara geometris hal ini berhubungan dengan titik dimana kurvanya mempunyai kemiringan nol.
Contoh untuk fungsi penerimaan total
TR = 100Q – 10Q
d(TR)/dQ = 100 – 20Q
Dengan menetapkan d(TR)/dQ = 0, kita mendapatkan
100m- n20Q = 0
Q = 5
Membedakan antara maksimum dan minimum: Turunan Kedua
Untuk membedakan antara titik maksimum dengan minimum, maka yang digunakan adalah turunan kedua. Turunan kedua adalah turunan dan diperoleh dari penerapan kembali aturan turunan (pertama) dari diferensial, contoh :
Y = x³
dy/dx = 3x²
Dengan cara yang sama, untuk TR = 100Q- 10 Q²
d(TR)/dQ = 100- 20Q
d²(TR)/dQ² = – 20Q
Secara geometris, turunan mengacu kepada kemiringan dari suatu fungsi, sedang turunan kedua mengacu kepada perubahan dari kemiringan fungsi tersebut. Sehingga nilai dari turunan kedua dapat dipergunakan untuk menentukan apakah kita mempunyai maksimum atau minimum pada titik dimana turunan pertamanya (kemiringan) adalah nol. Aturannya adalah bila turunan kedua positif, kita mempunyai minimum, dan jika turunan kedua negatif, kita mempunyai maksimum.
F. Optimasi Multivariati
Multivariat adalah proses menentukan titik maksimum atau minimum suatu fungsi yang mempunyai lebih dari dua variabel, diantaranya turunan diferensial.
Turunan parsial dipergunakan sebagai pengukur dari dampak variabel terikat, misalkan laba total yang diakibatkan karena perubahan kuantitas setiap variabel secara individu, misalkan jumlah komoditas x dan y yang dijual, dan yang dianalisis secara terpisah.
Turuna parsial dari variabel terikat atau variabel disisi sebelah kiri tanda sama dengan setiap variabel bebas atau variabel disebelah kanan tanda sama dengan diperoleh dengan aturan diferensial, kecuali bahwa semua variabel bebas selain variabel yang dicari turunan parsialnya dianggap tetap.Memaksimalkan fungsi dengan banyak variabeluntuk memaksimalkan atau meminimumkan suatu fungsi dengan banyak variabel, kita harus membuat setiap turunan parsial sama dengan nol dan memecahkan beberapa persamaan tersebut secara bersamaan untuk memperoleh nilai optimum dari variabel bebas atau variabel disisi sebelah kanan.
G. Optimasi Terkendala
Optimasi terkendala (contrained optimization), yaitu maksimisasi atau minimisasi fungsi tujuan dengan berbagai kendala. Adanya kendala-kendala tersebut mengurangi kebebasan tindakan perusahaan dan biasanya menghalangi pencapaian optimasi tanpa kendala. Masalah optimasi terkendala dapat dipecahkan dengan substitusi atau dengan Metode Langrange. Kedua metode ini akan dipelajari secara berurutan.
Optimasi Terkendala dengan Substitusi
Masalah optimasi terkendala dapat dipecahkan mula-mula dengan memcahkan persamaan kendala untuk satu dari variabel keputusan, dan kemudia mensubstitusikan nila variabrl ini ke dalam fungsi tujuan yang dicari perusahaan untuk dimaksimumkan atau diminimalkan.
Misalnya, perusahaan ingin memaksimisasi profit dengan fungsi seperti berikut:
tetapi menghadapi kendala bahwa output komoditi X dan Y harus berjumlah 12. Kalau ditulis dalam persamaan menjadi X+Y = 12
Menghadapi masalah seperti itu, maka perlu ditentukan dulu nilai salah satu variabel, apakah X atau Y terlebih dulu. Anggap saja yang dicari terlebih dulu adalah nilai X, maka:
X = 12-Y
Nilai ini kemudian disubstitusikan ke dalam persamaan fungsi profit.
Untuk memaksimisasi fungsi profit terkendala di atas, maka hasil tersebut diderivasi tingkat pertama, menjadi:
jadi nilai Y diketahui, yaitu Y = 7. Nilai Y ini di substitusikan ke dalam kendala, sehingga nilai X diketahui, yaitu X = 5. X = 12 - 7 = 5. Artinya, perusahaan akan mengalami profit maksimum ketika menjual komoditi X sebanyak 5 unit dan komoditi Y sebanyak 7 unit. Dengan demikian total profitnya akan dapat diketahui, yaitu:
Apabila dibandingkan dengan kondisi tanpa kendala yang besarnya mencapai 1.356,52, maka dengan kendala profitnya menjadi lebih kecil.
Optimasi Terkendala dengan Metode Pengali Langrange
Metode ini mempunyai ciri khas yaitu:
1. Penggunaan persamaan fungsi lagrangian yang disimbolkan dengan Lp mewakili variabel dependen
Misalnya, dengan mengulang persamaan fungsi profit yang dibahas di atas
dan kendala yang tetap sama, yaitu X+Y=12, dengan menggunakan fungsi lagrangian akan dipersamakan dengan nol menjadi:
X + Y - 12 = 0
maka dengan menggunakan Metode Lagrange multiplier ini akan dituliskan menjadi sebagai berikut:
Untuk mendapatkan nilai X,Y,l, dan memaksimalisasi Lp dan p, maka perlu substraksi atas masing-masing hasil derivasi yang dipersamakan dengan nol tersebut.
100-X-6Y+l = 0 dikalikan -1 menjadi
-100+X+6Y-l = 0
80-4X-Y+ l = 0
-20-3X+5Y = 0
untuk dapat disubstraksi dengan X+Y-12=0, maka angka ini dimultiplikasi dengan angka 3 hingga menjadi:
3X+3Y-36 = 0
-3X+5Y-20 = 0
8Y-56 = 0
dengan demikian nilai Y diketahui, yaitu 56/8=7. Nilai X juga menjadi diketahui, yaitu X+7-12=0; jadi X=5. Nilai p juga diketahui, yaitu p= 868.
- 5 –6(7) + 100 = -l
-5 –42 + 100 = -l
l = 53.
nilai l ini penting untuk dterjemahkan, nilai ini merupakan efek marginal yang menunjukkan besarnya nilai perubahan profit akibat adanya perubahan pada kendala. Dengan nilai tersebut dapat diartikan bahwa jika kendala berkurang sebesar 1 unit, maka profit akan meningkat sbesar 53 rupiah. Sebaliknya jika kendala meningkat 1 unit, maka profit akan berkurang sebesar 53 rupiah.
I. Peralatan Manajemen baru Untuk Optimisasi
Selama dua puluh tahun terakhir banyak peralatan manajemen baru telah mengubah dengan cepat perusahaan dijalankan. Diantarnya adalah:
Perbandingan (benchmarking)
Menemukan dengan cara terbuka dan jujur, bagaimana perusahaan lain dapat mengerjakan sesuatu dengan lebih baik sehingga dapat meniru dan kemungkinan memperbaiki caranya.
Manajemen Kualitas Total (TQM)
Secara konstan memperbaiki kualitas produk dan proses perusahaan sedemikian rupa sehingga secara konsisten memberikan nilai kepuasan yang semakin meningkat kepada pelanggan. Lima aturan untuk menemukan suksesnya suatu program TQM:
1. CEO harus secara tegas dan nyata mendukung program dengan perkataan dan perbuatan
Rekayasa Ulang (reengineering)
Kecenderungan manajemen yang paling terkenal pada pertengahan tahun 1990-an. Terdapat dua alasan untuk melakukan rekayasa ulang:
1. Takut pesaing muncul dengan produk, pelayanan
Menghargai pembelajaran yang berkelanjutan, baik secara individu maupun secara bersama-sama, dan percaya bahwa keuntungsn kompetitif diperoleh dari dan membutuhkan pembelajaran yang berkelanjutan pada era informasi kita. Lima komponen organisasi pembelajar yang berdasarkan secara intelektual maupun spiritual antara lain sebagai berikut:
1. Model mental baru, mengesampingkan cara berpikir lama dan bersedia untuk berubah
Alat atau ide-ide manajemen baru yang lain adalah:
1. Perluasan pembatasan (broadbanding), menghapus berbagai tingkat gaji yang terlalu banyak untuk mendorong perpindahan antar pekerjaan didalam peusahaan, untuk meningkatkan fleksibilitas tenaga kerja dan menurunkan biaya.
Posting Komentar untuk "EKONOMI MANAJERIAL DALAM OPTIMISASI"